kewajiban seorang muslim
AMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR
“Kamu adalah umat yang terbaik yang ditampilkan untuk manusia, (karena
kamu) menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman tentulah itu lebih baik bagi mereka.
Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik.“ (Q.S. Ali Imron : 110).
Ibnu
katsir berkata dalam tafsirnya bahwa Imam Bukhari berkata: dari Muhammad
Bin Yusuf, dari Sufyan Ibn Maysarah, dari Abi Haazim dari Abi Hurairah Ra, (kuntum
khairo ummah ukhrijat linnas) berkata: “sebaik-baik manusia untuk manusia
yang lain yaitu datang kepada mereka dengan terbelenggu leher-leher mereka
sampai mereka masuk ke dalam Islam, dan seperti ini yang dikatakan oleh Abu
Hurairah, Mujahid dan ‘Ithiyah al-‘Ufi, Ikrimah, Ata dan Ar-Rabi’ Ibnu Anas
(kuntum khairo ummah ukhrijat linnas) kalian adalah umat yang terbaik yang
dihantar untuk manusia. Yakni umat yang terbaik yang dilahirkan untuk umat
manusia. Dengan kata lain, mereka adalah sebaik-baik umat dan manusia paling
bermanfaat umat manusia.
Imam
Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syarik dari Sammak dari
Abdullah ibnu Umairah dari Durrah binti Abu Lahab menceritakan : Seorang
laki-laki berdiri menunjukkan dirinya kepada Nabi SAW yang saat itu berada
diatas mimbar. Lalu lelaki itu bertanya, “Wahai Rasulullah siapakah manusia
yang terbaik?”. Nabi SAW menjawab : “Manusia yang terbaik adalah yang paling
pandai membaca Al Qur’an dan paling bertaqwa diantara mereka kepada Allah dan
paling gencar melakukan amal ma’ruf nahi munkar terhadap mereka dan paling
gemar diantara mereka bersilaturrahmi.” (H.R. Ahmad)
Imam
Ahmad dalam kitab musnadnya, Imam Nasai’ dalam kitab sunannya dan Imam Hakim
dalam kitab Mustadraknya telah meriwayatkan dari hadits Sammak dari Sa’id Ibnu
Jubair dari Ibnu Abbas sehubungan dengan ayat :“Kamu adalah umat yang terbaik
yang dilahirkan untuk manusia,..” (QS. Ali 'Imran : 110)
Bahwa
mereka adalah orang yang berhijrah bersama Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.
Pendapat yang benar mengatakan bahwa ayat ini mengandung makna umum mencakup
semua umat ini dalam setiap generasinya, dan sebaik-baik generasi adalah
orang-orang yang Rasulullah diutus dikalangan mereka, kemudian orang sesudah
mereka, kemudian orang sesudah mereka.
Menurut
Ibnu Abbas r.a, sebagaimana dikutip Imam Al Qurthubi, kelompok orang yang
berpredikat umat terbaik yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah orang-orang
yang berhijrah dari Mekkah ke Madinah, yang ikut dalam perang Badar, dan ikut
dalam perjanjian Hudaibiyah. Namun Umar bin Khaththab mengatakan bahwa siapa
saja yang beramal seperti mereka, levelnya seperti mereka.
Imam
Al Qurthubi menyimpulkan bahwa ada tiga sifat yang dimiliki oleh umat pengemban
risalah Muhammad saw ini yang menyertai predikat anugerah Allah SWT sebagai
umat yang terbaik, yakni: (1). Menyuruh kepada yang ma’ruf, (2). Mencegah dari
yang munkar, (3). Beriman kepada Allah SWT, sebagaimana terdapat dalam lafazh:
تَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Itulah
tiga sifat yang menjadi unsur-unsur kebaikan umat Muhammad saw. Dalam hal ini
perlu dipahami bahwa iman kepada Allah SWT tentu harus ada terlebih dahulu
sebelum dua hal yang lain, yakni amar ma’ruf dan nahi munkar. Demikian pula,
umat yang terbaik itu mesti iman kepada risalah Islam. Sebab aktivitas amar
ma’ruf nahi munkar tidak ditentukan oleh tradisi masyarakat, melainkan oleh
syariat yang diturunkan Allah SWT.
Leave a Comment