Memahami Bulan yang di Berkahi - ABAH ADAM

Memahami Bulan yang di Berkahi

Bulan puasa dengan segenap keberkahanya telah datang. Sungguh mulia bulan yang datang ini. Nabi Muhammad selalu member kabar gembira kepada para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan. Abu Hurairah menuturkan bahwa Nabi Muhammad selalu memberi kabar gembira kepada sahabatnya dengan bersabda;
 “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Alloh mewajibkan puasa atas kalian di dalamnya. Pasa bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutu, setan-setan dibelenggu dan di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari serbu bulan. Barangsiapa yang diharamkan mendaparkan kebaikan malam itu, maka ia telah diharamkan.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Ar-na;uth)

Sebagian ulama berkata, “Hadits ini menjadi landasan hukum atas perintah mengucapakn selamat dating tehadap bulan Ramadhan.” Nagaimana mungkin seorang Mukmin tidak gembira dengan dibukannya pintu-pintu surga? Bagaimana seorang yang pendosa tidak bergembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Bagaimana seorang yang berakal tidak gembira dengan dibelenggunya setan-setan? Waktu seperti apakah yang menyamai bulan Ramadhan? Dahulu, sebagian generasi salaf selalu berdoa untuk kedatangan bulan Ramadhan.

Kedatangan bulan Ramadhan dan berpuasa  di dalamnya adalah nikmat Alloh yang agung bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Hal ini ditegaskan oleh sebuah hadits Rosulullah dari Abu Hurairah yang menunturkan, “Ada dua orang laki-laki dari negeri Qudha’ah yang msuk Islam di hadapan Nabi Muhammad . Laki-laki yang pertama gugur sebagai syahid dalam peperangan bersama Rosulullah, sedangkan yang kedua wafat setahun sesudahnya. Thalhah bin ‘Ubaidillah (salah seorang sahabatyang utama) berkata, ‘Aku bermimpi melihat surga, lalu aku melihat orang yang mati syahis itu dadahului oleh temanya ketika msuk surga, aku heran karenanya. Keesokan harinya aku sampaikan hal itu kepada Rosulullah. Beliau  bersabda, ‘Apakah yang kalian herani dari mimpi tersebut? Bukankah ia sempat berpuasa Ramadhan setelah kematian temannya, ia pun telah shalat enam ribu rakaat atau sekian-sekian rakaat shalat sunnah?’.  Para sahabat menjawab, ‘Ya, benar.’ Maka Rosulullah bersabda, ‘Sesungguhnya perbedaan tingkatan antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi’.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani)

Alloh telah mengistimewakan bulan Ramadhan secara spesifik dengan menurunkan Kitab-Nya yang teragung untuk umat termulia. Dengan keistimewaan ini, Aloh mengkhususkan bulan Ramadhan dengan fiman-Nya :
“(Beberapa hari yang ditentukan itu adalah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petuntuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)….” (QS. Al-Baqarah [2]; 185)


Itulah al-Qur’an yang agung, dengannya Alloh mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya, turun pada bulan yang agung ini. Maka, adakah keutamaa yang melebihi keutamaan ini? Dalam bulan Ramadhan, terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah keberkahan, rahmat dan pemuliaan Alloh kepada umat ini. Kita adalah umat yang dirahmati. Sudahkah kita menerungkan makna ini? Lebih baik dari seribu bulan! Demi Alloh, tidak ada orang yang terhalang mendapatkan kebaikan malam tersebut kecuali orang yang aniaya dan terperdaya. Qiyamullail (shalat malam) pada malam itu menghapus dosa yang telah lalu. Sungguh nikmat tiada terkira atas kaum mukminin seluruhnya.

1. Terbukannya Pintu Surga dan Tertutupnya Pintu Neraka
Rosulullah bersabda, “Semenjak malam pertama bulan Ramadhan setan-setan dan jin yang durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tiada satupun pintu yang terbuka dan ada penyeru yang berseru, ‘Wahai pencar kebaikan, kemarilah. Wahai pencar keburukan, kembalilah’.” (HR. At-Tirmidzi, dishahihkan al-Albani) 
    
2. Bulan Pengampunan Dosa dan Pembebasan dari Neraka

Pada bulan Ramadhan ada banyak sebab untuk diampuninya dosa dan dibebaskannya seorang hamba Mukmin dari neraka.

Rosulullah bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Alloh) maka diampuni dosanya yang telah lalu,” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

3. Kesempatan Menjadi kekasih Alloh

Bulan Ramadhan menjadi momentum bagi kita semua untuk ke dalam barisan orang-orang besar. Seorang laki-laki dating kepada Rosulullah seraya berkata, “Wahai Rosulullah, Bagaimana pendapatmu bila saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Alloh dan bahwa engkau adalah utusan Alloh, saya juga mendirikan shalat lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa dan bangun malam di bulan Ramadhan, termasuk golongan siapakah saya?” Beliau bersabda, “Termasuk golongan orang-orang yang jujur (shiddiq) dan syahid.” (HR. Ibnu Hibban, sishahihkan al-Albani)

4. Pembebasan dari Neraka di Setiap Malamnya

Rosulullah bersabda, “Alloh mempunyai hamba-hamba yang dibebaskan (dari neraka) pada setiap kali waktu berbuka.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani)

Benar, kita begitu sering mengucapkan, ‘Ya Alloh, bebaskanlah diri kami dari apa neraka!, tetapi ternyata, kita belum memahami makna ucapan tersebut dengan selayaknya. Dalam ayat yang lain disebutkan, “mereka itulah penghuni neraka, maka kekal di dalamnya.”. maka makna pembebasan adalah lepas diri dari kepemilikan, yaitu kepemilikan neraka atas diri manusia.

5. Bulan Terkabulnya Doa

Rosulullah bersabda:
“Sesungguhnya Alloh mempunyai hamba-hamba yang yang dibebaskan (dari neraka) setiap hari dan setiap malam, masing-masing hamba itu memiliki doa yang di dikabulkan.” (HR. Ahmad, Dishahihkan al-Albani)

Beliau juga bersabda, “ Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak doanya.” Beliau menyebutkan salah satunya , “Orang yang berpuasa hingga ia berbuka.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani)

6. Puasa Memberikan Syafaat Kepada Pelakunya
Rosulullah bersabda:
“puasa dan al-Qur’an member syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai robbku, aku telah menahannya dari makan dan syahwat pada siang hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya,’ al-Qur’an berkata, ‘Waqhai robbku, aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka berikanlah syaffat kepadaku untuknya,’ Lantas keduanya memberi syafaat kepada hamba tersebut.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Demikianlah beberapa kemuliaan yang terdapat pada bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Semoga Alloh memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita untuk dapat memakmurkan waktu-waktu mulia di bulan Ramadhan inidengan berbagi amal ibadah yang diridhai-Nya dan semoga Alloh berkenan menerima amal shaleh kita.



Wallaahu a’alam Bissowab

No comments

Welcome di Blog AnakAbah
jangan lupa tinggalin komentar yaa.
karna komentar akan menambah semangat saya

pasti saya komen balik

Note: only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.