TENTANG KEJU DAN HALALANNYA BESERTA MANFAAT
Mungkin nama keju sering kita dengar bahkan kita bisa
menemukannya di setiap dapur kita, kerabat dan tetangga kita. Kalau saya biasa
melihatnya di super market.
Nah, apakah sobat tau sejarah kapan ditemukannya keju?
Yok kita jelajahi tentang keju lebih dalam lagi.
Keju
sudah dikenal lama. Indikasi tertua tentang pembuatan keju ditemukan pada
lukisan yang ada di gua yang dibuat pada tahun 5000 sebelum masehi.
Diperkirakan
awal mula pembuatan keju ditemukan secara tidak sengaja dimana pada saat itu
para nomaden (suku yang suka berpindah pindah) yang sedang melakukan perjalanan
di musim panas menyimpan susu pada kantong kulit yang terbuat dari perut hewan
ruminansia (hewan yang makan rumput-rumputan).
Tanpa
disadari ternyata susu yang dibawa tersebut menggumpal dan berubah menjadi
produk yang kita kenal sebagai keju sekarang ini.
Cara
Pembuatan Keju
nah, sudah dari gambaran diatas sobat juga sudah tau kan bahan dasarnya. tapi, ada beberapa bahan lainnya loh sob. yuk kita lanjutin!
Bahan
utama untuk membuat keju adalah susu, paling banyak susu sapi, setelah itu susu
kambing sebagai kedua terbanyak. Jenis keju sangat banyak sekali bisa mencapai
puluhan, bahkan mungkin ratusan, oleh karena itu cara pembuatannya sangat
bervariasi sekali. Walaupun demikian, pada dasarnya keju dibuat melalui beberapa tahap
yaitu:
Pertama, Tahap Persiapan susu Pada tahap persiapan susu dilakukan penjernihan susu agar
diperoleh susu yang bebas dari kotoran, standarisasi komposisi susu, dan
pasteurisasi.
Kedua, Tahap Koagulasi atau penggumpalan susu Tahap koagulasi
atau penggumpalan susu adalah tahap yang kritis dari segi kehalalan keju. Hal
ini karena untuk menggumpalkan susu diperlukan bahan yang bisa membuat keju
menjadi tidak halal seperti akan dijelaskan berikut ini. Pada dasarnya ada tiga
metoda yang biasa dilakukan pada tahap koagulasi susu ini.
Metoda
pertama, metode yang paling banyak digunakan dalam pembuatan berbagai jenis
keju, yaitu dengan menggunakan enzim (enzim adalah suatu protein yang mempunyai
kemampuan mempercepat reaksi biologis) yang mampu menggumpalkan susu (disebut
juga sebagai koagulan). Koagulan yang pertama-tama digunakan adalah yang
berasal dari perut sapi muda (anak sapi) yang disebut dengan rennet. Pada saat
ini rennet diperoleh dari bukan hanya perut sapi muda akan tetapi juga perut
sapi dewasa, anak kambing, kambing dewasa, domba dan babi.
Disamping
itu, koagulan juga ada yang berasal dari mikroorganisma, tumbuh-tumbuhan dan
hasil fermentasi GMO (Genetically-Modified Organism, mikroorganisma yang telah
diubah genetiknya). Sebagai tambahan, pada prakteknya penggunaan koagulan
rennet ini biasanya dilakukan bersama-sama dengan penambahan bakteri asam laktat
yang digunakan pada metode kedua.
Penambahan
bakteri asam laktat ini ditujukan bukan hanya untuk menghasilkan asam yang akan
memudahkan proses penggumpalan susu akan tetapi juga dimaksudkan untuk
menghasilkan flavor (citarasa) tertentu.
Dari
segi kehalalan, penggunaan koagulan yang berasal dari hewan jelas rawan
menghasilkan keju yang tidak halal karena disamping bisa berasal dari babi juga
bisa berasal dari sapi atau kambing yang tidak disembelih secara Islami
(sebagian besar koagulan diproduksi oleh negara maju non muslim). Hal ini
karena koagulan dari hewan ini disamping bisa tidak halal juga bercampur dengan
keju yang dihasilkan.
Oleh
karena itu yang relatif aman adalah jika koagulannya berasal dari
tumbuh-tumbuhan, mikroorganisma atau hasil fermentasi GMO dimana pada
fermentasinya digunakan media (tempat pertumbuhan dan sumber makanan
mikroorganisma) yang halal. Sayang sekali, pada saat ini yang paling banyak
digunakan adalah koagulan yang berasal dari hewan, akan tetapi seiring dengan
permintaan, koagulan yang berasal dari mikroorganisma meningkat penggunaannya.
Di
pasaran, khususnya di luar negeri, keju yang dibuat dengan menggunakan koagulan
yang berasal dari mikroorganisma (dalam bahasa Inggris disebut microbial
rennet) dapat dikenali dengan membaca informasi di kemasan keju tersebut, di
daftar ingredient akan disebutkan microbial rennet. Informasi ini diperlukan
bagi mereka yang menghindari koagulan yang berasal dari hewan yaitu kalangan
vegetarian dan muslim.
Metoda
kedua, yang digunakan untuk menggumpalkan susu yaitu dengan menggunakan asam
yang dapat dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang ditambahkan kedalam susu,
atau dengan menggunakan asam organik seperti asam sitrat, asam asetat, asam
tartarat atau whey yang telah diasamkan. Metoda kedua ini diterapkan dalam
produksi keju Cottage dan keju Cream.
Bakteri
asam laktat mula-mula ditumbuhkan dulu dalam suatu media (tempat pertumbuhan
dan sumber makanan mikroorganisma), dipekatkan, dibekukan atau dikering
bekukan, kemudian bakteri yang masih mengandung media inilah yang akhirnya
dicampurkan kedalam susu. Dari segi kehalalan perlu dicermati media yang
digunakan karena biasanya terdiri dari komponen susu dan nutrien lain seperti
ekstrak khamir (yeast extract), mineral dan vitamin. Komponen susu yang perlu
dicermati adalah whey karena bisa tidak halal seperti akan dijelaskan kemudian.
Ekstrak khamir bisa tidak halal jika diperoleh sebagai hasil samping industri
bir, atau jika untuk memproduksinya menggunakan media yang mengandung bahan
yang tidak halal.
Metode
ketiga, yang digunakan untuk menggumpalkan susu yaitu dengan menggunakan asam
dan pemanasan yang tinggi. Metoda ini diterapkan misalnya dalam pembuatan keju
Ricota dan Queso blanco.
Meskipun
tidak pada setiap tahapannya namun beberapa tahapan yg disebutkan diatas jelas
menjadi kerawanan yg nyata akan kehalalan keju-keju yg ada dipasaran saat ini,
hal ini menuntut kita kaum muslimin lebih berhati-hati dalam mencermati asal usul
sebuah asupan instan yg beredar di sekitar kita.
Waaah ilmu baru. Besok-besok cari keju yang mengandung microbial rennet aaah. Ma kasih ilmunya ya ^_^
ReplyDeletesama-sama mba.
Deleteemang harus di cari mba.
atau bisa buat sendiri di rumah . .
lebih aman dong pastinya
Pengetahuan baru nih, memang dengan membaca itu jadi tahu informasi yang sebelumnya tidak tahu :)
ReplyDeleteBaca ini jadi harus lebih hati-hati kalau beli keju, terutama dipasaran gitu ya, Mas?
Keju kan makanannya Jerry :D
bener bang, kita harus sering baca.
Deletekarna pengetahuan ngak cuma dari youtube *eh
masih banyak lagi tentang bentuk keju yang berbeda-beda disetiap negaranya loh bang andi.
terutama yang di makan gerry yang bolong-bolong yang susana
jujur langsung tak scroll ke "apakah keju halal" XD
ReplyDeleteternyata keju yang dari susu juga bisa haram juga bang? kudu super ekstra hati-hati ini kalau milih keju, jangan asal tergoda dg harga murah dan merk terkenal berati..yg pasti kudu halal
HaHa
Deletebener bang, bahan dasar boleh halal 100 %
tapi kalau cara pembuatan dan tambahan lainnya mengandung yang haram lebih baik di hindari gan . .
tetap sekali bang bimo.
ReplyDeletelebih berhati-hati lagi yaa bang.
Baru tau gan
ReplyDeleteiyah udah.
Deletemakasih kunjunganya.
Oh gitu ya proses pembuatannya. Memang sih bagusnya beli dari produsen muslim n memakai cara islam dalam penyembelihan hewannya ya
ReplyDeleteIYAH BUNDA, sebagai muslim yang baik kita juga harus lebih waspada terhadap makanan terutama hal yang sepele seperti keju, perasa bahkan yang lagi booming adalah mie ramen yang tidak jelas halalnya tapi sudah beredah di minimarket.
Deletedisitu saya merasa sedih.
Wah saya doyan banget nih sama keju. Kalo keju lokal gimana tuh,
ReplyDeletetergantung mas. tapi lebih baik kita hati-hati juga
Deletedari sini jadi tau keju halal dan haram
ReplyDeletecara menurunkan kolesterol
cara menurunkan kolesterol secara alami
cara menurunkan kolesterol tinggi
wah info yang bagus, terimakasih atas infonya
ReplyDeleteDaftar FB
login FB
facebook
Download Facebook Lite