Adab Bertamu Menurut Islam
ADAB BERTAMU dalam ISLAM
Mungkin ini tidak
berhubungan dengan channel sunan's healthy food, namun saya merasa perlu kita
menambah ilmu setiap waktu, di manapun dan kapanpun. Untuk itu maka saya
mengulas perkara ini untuk kita ambil sebagai kebaikan untuk bersama.
Bertamu adalah
salah satu cara untuk menyambung sila ukhuwah yang dianjurkan islam, dan ada
beberapa adab dalam bertamu yang harus diperhatikan agar tujuan bertamu
tercapai.
Islam
memberikan bimbingan dalam bertamu, yaitu jangan bertamu pada 3 WAKTU AURAT.
Yang dimaksud
dengan tiga waktu aurat ialah
1. sehabis zhuhur
2. sesudah isya
3. sebelum subuh
Allah Suhanahu wa
Ta 'ala berfirman:
Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu
miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada
kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sholat subuh, ketika kamu
menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sholat Isya’. (Itulah)
tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka
selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada
keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat
bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS An Nur : 58).
Ketiga waktu
tersebut dikatakan sebagai waktu aurat karena waktu-waktu itu biasanya
digunakan untuk beristirahat. Biasanya, orang yang beristirahat hanya
mengenakan pakaian yang sederhana (karena panas misalnya) sehingga sebagian
dari auratnya terbuka.
Apabila anak-anak
kecil saja diharuskan meminta izin bila akan masuk ke kamar ayah dan ibunya,
apalagi orang lain yang bertamu.
Bertamu pada
waktu-waktu tersebut sebaiknya dihindari karena tuan rumah yang hendak
istirahat harus berpakaian rapi lagi untuk menerima kedatangan tamunya.
Setelah
waktu bertamu, maka adapun adab bertamu selanjutnya yaitu, Meminta izin
sebanyak tiga kali
Rasululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Meminta izin itu tiga kali, jika
diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah.” (HR. al-Bukhari no. 5891
dan Muslim no. 2153 dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu).
Jangan
mengintip ke dalam rumah.
Rasululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barang siapa mengintip ke dalam
rumah suatu kaum tanpa izin mereka, maka sungguh telah halal bagi mereka untuk
mencungkil matanya.” (HR. Muslim no. 2158 dari sahabat Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu)
Dan tidak berdiri
tepat di depan pintu karenanya menjauhlah dari pintu dan jendela rumah, utk
menjaga pandangan anda, dari hal yg tuan rumah tak ingin anda melihatnya.
Mengenalkan
Diri
Ketika Rasululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang kisah Isra` Mi’raj, beliau
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kemudian Jibril naik ke langit dunia
dan meminta izin untuk dibukakan pintu langit. Jibril ditanya, “Siapa anda?”
Jibril menjawab, “Jibril.” Kemudian ditanya lagi, “Siapa yang bersama anda?”
Jibril menjawab, “Muhammad.” Kemudian Jibril naik ke langit kedua, ketiga,
keempat, dan seterusnya di setiap pintu langit, Jibril ditanya, “Siapa anda?”
Jibril menjawab, “Jibril.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Menyebutkan
Keperluannya
Di antara adab
seorang tamu adalah menyebutkan urusan atau keperluan dia kepada tuan rumah
supaya tuan rumah lebih perhatian dan menyiapkan diri ke arah tujuan kunjungan
tersebut, serta dapat mempertimbangkan dengan waktu dan keperluannya sendiri.
Hal ini sebagaimana kisah para malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim
‘alaihis salaam. Allah subhanahu wa ta’alaberfirman (yang artinya):
“Ibrahim bertanya,
“Apakah urusanmu wahai para utusan?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus
kepada kaum yang berdosa.” (Adz-Dzariyat: 32)
Memintakan
izin untuk tamu yang tidak diundang.
Ketika Rasululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam datang bersama 4 orang lainnya, ternyata ada
seorang lagi yang mengikuti mereka, maka Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya anda mengundang kami berlima, dan orang ini telah
mengikuti kami, jikalau anda berkenan anda dapat mengizinkannya dan jika tidak
anda dapat menolaknya.” Maka Abu Syu’aib berkata, “Ya, saya mengizinkannya.”
(HR. al-Bukhari no. 5118 dan Muslim no. 2036)
Tidak
Memberatkan Tuan Rumah dan Segera Kembali ketika Urusannya Selesai.
Bagi seorang tamu
hendaknya berusaha tidak membuat repot atau menyusahkan tuan rumah dan segera
kembali ketika urusannya selesai. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang
artinya):
“…tetapi jika
kalian diundang maka masuklah, dan bila telah selesai makan kembalilah tanpa
memperbanyak percakapan…” (Al-Ahzab: 53)
Rasululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Jamuan tamu itu
tiga hari dan perjamuannya (yang wajib) satu hari satu malam. Tidak halal bagi
seorang muslim untuk tinggal di tempat saudaranya hingga menyebabkan saudaranya
itu terjatuh dalam perbuatan dosa. Para sahabat bertanya, “Bagaimana dia bisa
menyebabkan saudaranya terjatuh dalam perbuatan dosa?” Beliau menjawab, “Dia
tinggal di tempat saudaranya, padahal saudaranya tersebut tidak memiliki
sesuatu yang bisa disuguhkan kepadanya.” (HR. Muslim no. 48 dan Abu Dawud no.
3748 dari sahabat Abu Syuraih al-Khuza’iradhiyallahu ‘anhu)
Mendoakan
Tuan Rumah
Hendaknya seorang
tamu mendoakan tuan rumah atas jamuan yang dihidangkan kepadanya. Di antara doa
yang diajarkan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yaitu:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْ مَا
رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْ لَهُمْ وَ ارْحَمْهُمْ
“Ya Allah
berikanlah barokah untuk mereka pada apa yang telah Engkau berikan rizki kepada
mereka, ampunilah mereka, dan rahmatilah mereka.” (HR. Muslim no. 2042 dari sahabat
Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu)
Wallahu a’lam bish
shawab.
semoga bermanfa'at
salam hangat dari anak abah ya .
adab terakhir yang masih sering lupa ini hehe
ReplyDeletehabis pamit pulang, biasanya langsung nyelonong pergi aja ini
kalau pamit suka di kasih ongkos sih . .
Deletejadi nyelonong aja mas wisnu . .
wah baru tau poin terakhir ternyata ada doanya juga ya
ReplyDeleteada mba, biar tambah berkah si tuan rumah nya
DeleteAdab bertamu jangan lupa bawa makanan buat gue
ReplyDeletepengen banget dah. . tuan rumahnya kan makanannya banyak.
DeleteIslam sangat menjunjung tinggi nilai kebaikan di dalam segala aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah adab bertamu. Dan postingan ini sudah mengingatkan kita semua untuk selalu menghormati orang lain, bahkan ketika kita bertamu sekalipun.
ReplyDeleteTutorialnya juga sudah banyak di youtube, terutama dari channel Yufid, saya sering nonton di laptop di rumah, karena memang saya sering banget downloadin, cuma belum saya tulis di blog.
Makasih sharingnya, sangat sangat bermanfaat sekali....
sami-sami mas Hendra . .
DeleteMantap nih ilmunya. Lanjutkan bang
ReplyDeletesama-sama bang faqih . .
Deletebermanfaat sekali gan artikelnya. padahal budaya dikita biasanya malah bertamu kalau gak habis dzuhur atau habis isya ya. ternyata salah ya hehe
ReplyDeletesama-sama gan.
Deleteboleh sih kita datang saat itu. tapi dengan izin sang tuan rumah bukan maen dateng terus minta makan siang dan ongkos pulang.
wkwkw
Terimakasih gan artikelnya memberikan manfaat bagi kita semua, dari awalnya yang saya tidak tau menjadi tau
ReplyDeleteyoyoy
DeleteSaya khilaf min sering ngetuk lebih dari 3 kali
ReplyDeletesaya juga suka kepo gitu kalau ngak keluar-keluar gan,
Deletepengennya dobarak pintu aja.
kan saya mau numpang pipis. udah kebelet
terimakasih mas artikel sangat bagus...
ReplyDeletesalam kenal ya ....
iyah neng, sami-sami
Deletesalam kenal juga.
BTW saya sudah laku HaHaHa
informasi yang sangat bagus
ReplyDeletecara menurunkan kolesterol
cara menurunkan kolesterol secara alami
cara menurunkan kolesterol tinggi
info yang bagus dan patut untuk ditiru
ReplyDeleteDaftar FB
login FB
facebook
Download Facebook Lite